TEORI BELAJAR BEHAVIORISME

Teori belajar behaviorisme adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman

TEORI BELAJAR HUMANISME

Terkenal dengan konsepsi bahwa esensinya manusia itu baik menjadi dasar keyakinan dan mengajari sisi kemanusiaan.

TEORI BELAJAR KOGNITIF

teori yang umumnya dikaitkan dengan proses belajar.

TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari.

RESENSI BUKU

Kecerdasan adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan kemampuan belajar.

MASALAH PEMBELAJARAN

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif, guru dituntut agar mampu mengelola proses pembelajaran yang memberikan rangsangan kepada siswa sehingga ia mau dan mampu belajar.
Proses belajar terjadi jika anak merespon stimulus (rangsangan) yang diberikan guru, selain itu untuk meraih pembelajaran yang efektif peserta didik juga dapat dibimbing oleh Guru dari pengetahuan sebelumnya yang mereka miliki yang tersimpan dalam ingatan dan pemikiran mereka dengan menggunakan teori dan metode pembelajaran dengan tepat. Jika hal itu belum terjadi maka proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan efektif dan optimal Tanpa menyiapkan sejumlah perangkat pembelajaran yang tepat.

1. 2 Rumusan Masalah

1.      Bagaimana proses pembelajaran yang digunakan di program studi pendidikan Sejarah ?
2.      Apa masalah atau kendala yang ada di dalam proses pembelajaran di program studi pendidikan Sejarah ?
3.      Bagaimana solusi untuk mengatasi masalah-masalah dalam proses pembelajaran ?



1.3    Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain :
1.    Untuk mengetahui proses pembelajaran yang digunakan di program studi Pendidikan Sejarah.
2.    Untuk mengetahui dan memahami permasalah atau kendala yang ada di dalam proses pembelajaran di program studi Pendidikan Sejarah.
3.    Untuk mengetahui serta dapatmengatasi masalah-masalah dalam proses pembelajaran.
Dalam penulisan makalah ini, diharapkan bermanfaat bagi kemajuan dalam hal pembelajaran di program studi Pendidikan Sejarah.



BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Proses Pembelajaran Prodi Sejarah

Proses pembelajaran yang dipakai dalam program studi pendidikan sejarah menggunakan banyak cara seperti proses belajar menggunakan nalar. Dimana mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan ilmu yang didapat dari para dosen yang menggunakan metode penalaran sebagai pembelajaran didalam kelas. Dengan metode siswa harus memiliki kemampuan dalam hal mengolah sendiri permasalahan yang ada lalu dikembangkan sesuai dengan apa yang mereka pikirkan. Artinya proses pembelajaran ini dapat membuat mahasiswa lebih aktif berfikir untuk mengerti apa yang diajarkan oleh dosen pengampu mata kuliah.
            Metode yang kedua adalah metode menggunakan metode yang mengutamakan hafalan. Metode ini cukup efektif untuk memaksa mahasiswa untuk mempelajari materi yang diberikan kepada mahasiswa saat perkuliahan. Menghafal memiliki tujuan agar selalu ingat dengan sesuatu yang telah dihafalnya. Menghafal teks atau naskah ada kalanya harus sesuai dengan naskah aslinya tanpa adanya pengurangan titik koma dan sebagainya. Hafalan yang baik akan membantu seseorang mempertahankan argumentasinya menuju suatu kebenaran.
            Setiap pertemuan dalam setiap mata kuliah juga mengahruskan siswa dapat berdiskusi dengan rekan mereka. Dosen memberikan pokok bahasan lalu mahasiswa mendiskusikan dengan teman satu kelompok. Hasil diskusi yang telah mereka kerjakan bersama akan dikumpulkan makalah serta kelompok diskusi akan mempresentasikan hasil diskusi mereka didepan rekan-rekan mahasiswa yang lainnya. Dengan hal ini diharapkan mahasiswa dapat lebih mudah mengerti materi perkuliahan.
            Proses pembelajaran di Prodi Sejarah juga menggunakan metode yang cocok untuk metode 2013, antara lain :
1.        Discovery Learning.
Discovery learning secara sederhana, metode discovery learning dapat diartikan sebagai cara  penyajian pelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru. Metode discovery learning , para siswa diberi  bimbingan singkat untuk menemukan jawabannya. Harus diusahakan agar jawaban atau hasil akhir itu tetap ditemukan sendiri oleh siswa.
2.        Problem Based Learning
Model pembelajaran ini bertujuan merangsang peserta didik untuk belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya melalui langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
1)        Mengorientasi peserta didik pada masalah.
2)        Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
3)        Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok.
4)        Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
5)        Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.
3.        Project Based Learning
Model pembelajaran ini bertujuan untuk pembelajaran yang memfokuskan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahami pembelajaran melalui investigasi, membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum, memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Langkah pembelajaran dalam project based learning adalah sebagai berikut:
1)      Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek.
2)      Mendesain perencanaan proyek.
3)      Menyusun jadwal sebgai langkah nyata dari sebuah proyek.
4)      Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek.
5)      Menguji hasil. Fakta dan data percobaan atau penelitian dihubungkan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.
6)      Mengevaluasi kegiatan/pengalaman.

2.2 Permasalahan atau Kendala

            Dalam proses pembelajaran banyak sekali ditemukan kendala. Kendala atau permasalahan tersebut berasal dari mahasiswa maupun juga dari dosen sebagai pengajar mata kuliah. Fasilitas di Prodi Sejarah juga bisa dikatakan kurang mamadai.
Adapun permasalahan yang berasal dari mahasiswa, dosen, serta fasilatas yang dimiliki Prodi Sejarah antara lain :
1.      Perbedaan berpikir setiap mahasiswa.
Setiap mahasiswa tentu mempunyai perbedaan dalam menyerap materi pembelajaran yang diajarkan oleh dosen pengampu mata kuliah. Hal inilah yang menjadi permasalahan dalam pembelajaran dimana akan terjadi ketimpangan mengenai pemahaman materi-materi.
2.      Sikap tidak peduli mahasiswa.
Pada saat proses belajar mengajar, tidak sedikit mahasiswa yang tidak mendengarkan rekan nya menjelaskan materi pada saat mempresentasikan hasil diskusi mereka. Bahkan pada saat dosen yang memberikan materi, mahasiswa pun tidak peduli.
3.      Penyampaian dosen yang monoton.
Dosen cenderung memeri materi dengan cara yang cenderung membosankan. Sehingga mahasiswa lebih memiliki kesibukan sendiri di dalam kelas sehingga tidak mendengarkan materi yang diberikan kepada mahasiswa.
4.      Fasilas yang kurang memadai
Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa fasilitas yang telah ada di gedung yang dipakai program studi pendidikan sejarah kurang memadai. Seperti misalnya proyektor disetiap kelas banyak yang bermasalah. Dan kurangnya ruang kelas untuk Prodi Sejarah yang menempati FKIP gedung 1. Hal ini menyebabkan kurang maksimalnya proses belajar mengajar.

2.3 Solusi (Penyelesaian Masalah)

Permasalahan atau kendala yang dihadapi tentu saja memiliki solusi. Maka dalam pebahasan ini, akan memapakarkan solusi permasalahan pembelajaran yang ada di Prodi Sejarah antara lain:
1.        Perbedaan berpikir setiap mahasiswa
Hal ini diatasi dengan cara adanya kelompok-kelompok belajar. Permasalahan ini bisa diatasi dengan adanya presentasi oleh sesama rekan mahasiswa. Karena biasanya pengajaran oleh teman seumuran dapat memudahkan mahasiswa untuk mengerti apa yang diajarkan. Prodi Sejarah sudah melakukan cara ini.
2.      Sikap tidak peduli mahasiswa.
Untuk mengatasi permasalahan ini bisa mengunnakan tidnakan pendisiplinan yang menyenangkan dan terbuka namun konsisten. Karena, ketika mahasiswa sudah diminta untuk mentaati peraturan, mereka cenderung menolak atau tidak menghiaraukan. Maksud dari kata terbuka adalah dengan cara memberikan siswa waktu untuk bertanya atau berpendapat.
3.       Penyampaian dosen yang monoton.
Seharusnya dosen memiliki cara cara khusus agar proses belajar mengajar tidak membosankan. Seperti misalnya dosen memeberikan contoh-contoh tentang pembelajaran yang sesuai dengan kehidupan mahasiswa, sehingga mahasiswa merasa perlu untuk mendengarkan yang disampaikan oleh dosen karena berkaitan dengan kehidupan mahasiswa. Dan juga dosen mungkin juga perlu memberikan beberapa jeda untuk mahasiswa untuk berdiskusi dalam proses belajar mengajar agar tidak terjadi kejenuhan.
4.      Fasilas yang kurang memadai.
Mengenai fasilatas gedung yang kurang memadai, hal ini bisa diatasi dengan cara mengecek terlebih dahulu apa saja yang tidak bisa dipakai atau rusak. Mahasiswa juga perlu melaporkan kerusakan-kerusakan yang terdapat dalam gedung sehingga dapat segera ditangani oleh pihak kampus.

BAB 3. PENUTUP

3.1    Kesimpulan

Proses pembelajaran yang dipakai dalam program studi pendidikan sejarah menggunakan banyak cara seperti proses belajar menggunakan nalar. Dimana mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan ilmu yang didapat dari para dosen yang menggunakan metode penalaran sebagai pembelajaran didalam kelas. Metode yang kedua adalah metode menggunakan metode yang mengutamakan hafalan. Metode ini cukup efektif untuk memaksa mahasiswa untuk mempelajari materi yang diberikan kepada mahasiswa saat perkuliahan. Setiap pertemuan dalam setiap mata kuliah juga mengahruskan siswa dapat berdiskusi dengan rekan mereka. Dosen memberikan pokok bahasan lalu mahasiswa mendiskusikan dengan teman satu kelompok. Hasil diskusi yang telah mereka kerjakan bersama akan dikumpulkan makalah serta kelompok diskusi akan mempresentasikan hasil diskusi mereka didepan rekan-rekan mahasiswa yang lainnya.

3.2    Saran

Sebaiknya antara peserta didik dan pengajar memiliki hubungan yang baik. Sehingga dalam pembelajaran terdapat berjalan dengan baik. Mahasiswa dan dosen merupakan dua komponen yang harus saling berjalan beriringan agar terjadi suatu proses pembelajaran yang efektif.


DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. 
Arsyad, A. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran, Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Belajar. Yogyakarta: Gavamedia.

0 komentar